Lembang, BNP2TKI, Kamis (18/03) – Peluang tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Jepang masih terbuka lebar, khususnya bagi TKI formal di bidang perawat. Peluang kerja bagi TKI formal di Jepang ini merupakan program goverment to government (G to G) dengan negara Republik Indonesia.
“Dari kuota 500 TKI formal di bidang perawat yang disediakan pemerintah Jepang, kita masih baru bisa memenuhi kurang lebih 200 TKI,” kata Deputi Bidang Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Ade Adam Noch, di depan peserta Rapat Koordinasi Teknis BNP2TKI Tahun 2010 di Hotel Panorama, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Rabo (17/03) sore.
Ade menjelaskan, belum terpenuhinya kuota yang disediakan pemerintah Jepang itu, bukannya karena pemerintah RI tidak siap untuk menyediakan TKI tersebut. Melainkan, karena pemerintah – dalam hal ini BNP2TKI – berusaha mengoptimalkan calon TKI di bidang perawat. Sehingga, Calon TKI yang dikirim ke Jepang nantinya benar-benar telah memiliki sertifikat sesuai dengan permintaan pemerintah Jepang.
Dari 500 kuota TKI formal di bidang perawat tersebut, baru ada 180 TKI yang sekarang telah memiliki sertifikat. “Untuk menutupi kekurangan kuota tersebut, pada tahun 2010 ini BNP2TKI berupaya bisa memenuhinya,” kata Ade.
Jadi Percontohan
Sedangkan Deputi Bidang KLN dan Promosi BNP2TKI, Ramli Saud, pada kesempatan terpisah Kamis siang (18/03) menegaskan, bahwa peluang TKI program G to G ke Jepang yang sudah ditentukan kuotanya seyognyanya harus bisa dipenuhi.
“Kami berharap kepada kerabat kerja BP3TKI di daerah-daerah di seluruh Indonesia, bisa menangkap peluang yang ada ini berikut mensukseskannya. Sebab, hal ini terkait kepercayaan dengan negara lain,” pinta Ramli kepada para pejabat BP3TKI se-Indonesia yang mengikuti Rakornis BNP2TKI Tahun 2010 di Lembang, Bandung.
Ramli menambahkan, keberhasilan TKI Formal di Jepang ini nantinya bisa dijadikan contoh untuk dipromosikan kepada negara-negara lain seperti Belanda, Italia, Spanyol, Australia, Canada, dan negara-negara lainnya.***(Imam Bukhori)
You must be logged in to post a comment.